Home

Proposisi dan Penalaran

March 30, 2017

1.      Proposisi

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat, tetapi tidak setiap kalimat dapat digolongkan ke dalam proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi
Contoh kalimat proposisi :
1.    Semua anggota IAI adalah akuntan (Benar)
2.    Semua akun resiprokal harus di eliminasi (Benar)
3.    Semua akun aset bersaldo normal di debet (Salah)
4.    Semua akun akumulasi penyusutan bertambah di debet (Salah)

2.      Penalaran

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada, sehingga sampai pada suatu simpulan. Data yang dinalar tersebut bisa merupakan sebuah fakta atau bukan, namun pada dasarnya orang akan menerima data dan fakta yang benar, lalu menolak data dan fakta yang belum jelas kebenarannya.
Penalaran dibagi menjadi 2, yaitu :

a.   Penalaran Deduktif

proses berpikir logis yang di awali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan di akhiri simpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus.
Dalam penalaran deduktif sendiri, terdapat 2 cara untuk menarik kesimpulan, yakni :
·           Menarik kesimpulan secara langsung
Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari suatu premis.
Misalnya :
Semua S adalah P (Premis)
Sebagian P adalah S (Simpulan)
Contoh :
Semua ikan berdarah dingin (Premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan (Simpulan)
·           Menarik kesimpulan secara tidak langsung
Simpulan (konklusi) yang ditarik dari dua premis disebut simpulan tak langsung. Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tau.
Contoh            :
Setiap manusia akan mati
Semua ikan berdarah dingin

Bentuk Penalaran Deduktif yaitu :

Silogisme

Silogisme adalah penalaran secara tidak langsung. Dalam silogisme kita terdapat dua premis dan satu premis kesimpulan. Kedua premis itu adalah premis umum/premis mayor dan premis khusus/premis minor. Dari kedua premis tersebut kesimpulan dirumuskan.
Rumus menentukan kesimpulan sebagai berikut :
PU : semua A = B
PK : C = A
K : B = C

Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;

a)   Silogisme Kategorial

Merupakan silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebut premis mayor dan premis yang bersifat khusus disebut premis minor.
Pada silogisme kategorial, berlaku :
·      Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
·      Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
·      Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan

b)  Silogisme Hipotesis

Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis. Jika premis minornya membenarkan antesenden, simpulannya membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak antesenden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh 1 :
Jika saya seorang akuntan, maka saya anggota IAI (PU)
Saya seorang akuntan (PK)
Saya anggota IAI (S)
Contoh 2 :
Jika saya tidak lulus tes, maka saya tidak mendapat gelar Chartered Accountant (PU)
Saya tidak lulus tes (PK)
Sya tidak mendapatka gelar Charterd Accountant (S)

c)   Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh 1 :
Hasil opini audit PT Unilever adalah Unqualified Opinion atau Qualified Opinion (PU)
Hasil opini audit PT Unilever adalah Unqualified Opinion (PK)
Jadi, hasil opini audit PT Unilever bukan Qualified Opinion (S)
Contoh 2 :
Akun kas berada di laporan neraca atau laporan laba rugi (PK)
Akun kas tidak ada di laporan laba rugi (PU)
Maka, akun kan berada di laporan neraca (S)

d)  Entimen

Entimen adalah silogisme yang tidak memiliki premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, atau entimen adalah silogisme yang salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh 1 :
Semua akuntan adalah anggota IAI (PU)
Rayi adalah seorang akuntan (PK)
Rayi adalah anggota IAI (S)
Rayi adalah seorang anggota IAI karena Rayi adalah seorang akuntan (E)
Contoh 2 :
Seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma adalah calon orang sukses (PU)
Sharah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma (PK)
Sharah adalah calon orang sukses (S)
Sharah calon orang sukses karena sharah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma (E)

b.   Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang di awali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus.
Macam-macam penalaran induktif :
·        Generalisasi
·        Analogi
·        Hubungan kausal



 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS