1.
Proposisi
Proposisi
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat.
Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat, tetapi tidak setiap
kalimat dapat digolongkan ke dalam proposisi. Hanya kalimat berita yang netral
yang dapat disebut proposisi
Contoh
kalimat proposisi :
1. Semua
anggota IAI adalah akuntan (Benar)
2. Semua
akun resiprokal harus di eliminasi (Benar)
3. Semua
akun aset bersaldo normal di debet (Salah)
4. Semua
akun akumulasi penyusutan bertambah di debet (Salah)
2.
Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada, sehingga sampai pada suatu
simpulan. Data yang dinalar tersebut bisa merupakan sebuah fakta atau bukan,
namun pada dasarnya orang akan menerima data dan fakta yang benar, lalu menolak
data dan fakta yang belum jelas kebenarannya.
Penalaran dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Penalaran Deduktif
proses
berpikir logis yang di awali dengan penyajian fakta yang bersifat umum,
disertai pembuktian khusus, dan di akhiri simpulan khusus yang berupa prinsip,
sikap, atau fakta yang berlaku khusus.
Dalam
penalaran deduktif sendiri, terdapat 2 cara untuk menarik kesimpulan, yakni :
·
Menarik
kesimpulan secara langsung
Simpulan
(konklusi) secara langsung ditarik dari suatu premis.
Misalnya
:
Semua
S adalah P (Premis)
Sebagian
P adalah S (Simpulan)
Contoh
:
Semua
ikan berdarah dingin (Premis)
Sebagian
yang berdarah dingin adalah ikan (Simpulan)
·
Menarik
kesimpulan secara tidak langsung
Simpulan
(konklusi) yang ditarik dari dua premis disebut simpulan tak langsung. Untuk
menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis
(pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tau.
Contoh :
Setiap
manusia akan mati
Semua
ikan berdarah dingin
Bentuk
Penalaran Deduktif yaitu :
Silogisme
Silogisme
adalah penalaran secara tidak langsung. Dalam silogisme kita terdapat dua
premis dan satu premis kesimpulan. Kedua premis itu adalah premis umum/premis
mayor dan premis khusus/premis minor. Dari kedua premis tersebut kesimpulan
dirumuskan.
Rumus
menentukan kesimpulan sebagai berikut :
PU
: semua A = B
PK
: C = A
K
: B = C
Berdasarkan
bentuknya, silogisme terdiri dari;
a) Silogisme Kategorial
Merupakan
silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan
satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebut premis
mayor dan premis yang bersifat khusus disebut premis minor.
Pada
silogisme kategorial, berlaku :
·
Apabila salah satu premis bersifat
partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
·
Apabila salah satu premis bersifat
negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
·
Apabila kedua premis bersifat
partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan
b) Silogisme Hipotesis
Silogisme
hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
kondisional hipotesis. Jika premis minornya membenarkan antesenden, simpulannya
membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak antesenden, simpulannya
juga menolak konsekuen.
Contoh
1 :
Jika
saya seorang akuntan, maka saya anggota IAI (PU)
Saya
seorang akuntan (PK)
Saya
anggota IAI (S)
Contoh
2 :
Jika
saya tidak lulus tes, maka saya tidak mendapat gelar Chartered Accountant (PU)
Saya
tidak lulus tes (PK)
Sya
tidak mendapatka gelar Charterd
Accountant (S)
c) Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif,
simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
1 :
Hasil
opini audit PT Unilever adalah Unqualified
Opinion atau Qualified Opinion (PU)
Hasil
opini audit PT Unilever adalah Unqualified
Opinion (PK)
Jadi,
hasil opini audit PT Unilever bukan Qualified
Opinion (S)
Contoh
2 :
Akun
kas berada di laporan neraca atau laporan laba rugi (PK)
Akun
kas tidak ada di laporan laba rugi (PU)
Maka,
akun kan berada di laporan neraca (S)
d) Entimen
Entimen
adalah silogisme yang tidak memiliki premis mayor karena premis mayor itu sudah
diketahui secara umum, atau entimen adalah silogisme yang salah satu premisnya
dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh
1 :
Semua
akuntan adalah anggota IAI (PU)
Rayi
adalah seorang akuntan (PK)
Rayi
adalah anggota IAI (S)
Rayi
adalah seorang anggota IAI karena Rayi adalah seorang akuntan (E)
Contoh
2 :
Seluruh
mahasiswa Universitas Gunadarma adalah calon orang sukses (PU)
Sharah
adalah mahasiswa Universitas Gunadarma (PK)
Sharah
adalah calon orang sukses (S)
Sharah
calon orang sukses karena sharah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma (E)
b. Penalaran Induktif
Penalaran
induktif adalah proses berpikir logis yang di awali dengan observasi data,
pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan umum.
Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta
yang bersifat khusus.
Macam-macam
penalaran induktif :
·
Generalisasi
·
Analogi
·
Hubungan kausal