2.2 Budaya Etika
Corporate culture (budaya
perusahaan) merupakan konsep yang berkembang dari ilmu manajemen serta
psikologi industri dan organisasi. Bidang-bidang ilmu tersebut mencoba lebih
dalam mengupas penggunaan konsep-konsep budaya dalam ilmu manajemen dan
organisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi, yang dalam hal ini,
adalah organisasi yang berbentuk perusahaan.
Djokosantoso Moeljono mendefinisikan corporate
culture sebagai suatu sistem nilai yang diyakini oleh semua anggota
organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara
berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dijadikan acuan
berperilaku dalam organsisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan.
Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan pada
nilai-nilai moral dan etika dari para manajer, spesialis informasi dan pemakai
dan juga hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena
berbentuk tertulis. Di nilai pihak etika dan moral tidak didefinisikan secara
persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan
dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus
etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan
memberi contoh. Perilaku ini adalah budaya etika. Tugas manajemen puncak adalah
memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua
tingkatan dan menyentuh seluruh karyawan.
Gambaran mengenai perusahaan, mencerminkan
kepribadian para pemimpinya. Budaya etika adalah perilaku yang etis.
Penerapan budaya etika dilakukan secara top-down. Para eksekutif mencapai
penerapan ini melalui suatu metode tiga lapis, yaitu :
a.
Corporate Credo
Merupakan pernyataan
ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan, yang
diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam
maupun di luar perusahaan.
1.
Komitmen internal
§ Perusahaan terhadap
karyawan
§ Karyawan terhadap
perusahaan
§ Karyawan terhadap
karyawan lain
2.
Komitmen Eksternal
§
Perusahaan terhadap pelanggan
§
Perusahaan terhadap pemegang saham
§
Perusahaan terhadap masyarakat
b.
Program etika
Suatu sistem yang
terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam
melaksanakan lapis pertama. Misalnya pertemuan orientasi bagi pegawai baru dan
audit etika.
c.
Kode etik perusahaan.
Setiap perusahaan
memiliki kode etiknya masing-masing. Kadang-kadang kode etik tersebut
diadaptasi dari kode etik industri tertentu. Lebih dari 90% perusahaan membuat kode etik yang
khusus digunakan perusahaan tersebut dalam melaksanakan aktivitasnya. Contohnya
IBM membuat IBM’s Business Conduct Guidelines (Panduan Perilaku Bisnis IBM).
Sumber
:
https://dianmei.wordpress.com/2013/10/23/governance-system/
http://elissyulianii.blogspot.co.id/2014/10/tugas-1-ethical-governance.html
No comments:
Post a Comment