Inflasi
Apa itu Inflasi?
Secara umum, inflasi
adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami
kenaikan dalam waktu yang panjang. inflasi juga merupakan proses menurunnya
nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa,
bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat
tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung
secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat
sebagai penyebab meningkatnya harga.
Contoh kasus inflasi :
Naiknya harga BBM. Seperti yang kita ketahui bahwa indonesia sedang mengalami masalah
dengan naiknya harga BBM. Ini dikarenakan permintaan BBM di masyarakat yang meningkat sementara penyediaan barang
malah menurun. Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh naiknya harga minyak
dunia. yang membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat
dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal itu dapat
menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi. Maka
pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.
Jika dilihat dari pengertian dan
beberapa kasus yang terjadi, inflasi sepertinya selalu memilki efek negatif di
dalam perekonomian. Namun, apakah betul inflasi selalu berdampak buruk dan
menimbulkan kerugian? Jawabannya adalah TIDAK.
Tidak selamanya inflasi selalu merugian. Seperti hal-hal pada umumnya, inflasi
memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya
inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif
dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Contohnya
: Harga tanah atau properti lainnya yang meningkat setiap tahunnya diakibatkan inflasi.
Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya
kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat naiknya harga aset
tersebut. Demikian juga dengan nilai emas.
Inflasi sudah menjadi istilah yang
sangat umum bagi seseorang yang berkecimpung di dunia keuangan. Tapi untuk
sesorang yang belum terbiasa dengan dunia keuangan kemungkinan belum bisa
menghubungkan perubahan tingkat inflasi dengan investasi. Apakah ada huungannya
antara inflasi dengan investasi? Ya, ada.
Banyak yang tidak sadar bahwa efek
perubahan tingkat inflasi itu cukup besar terhadap semua pasar. Termasuk pada
investasi. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi investasi :
Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif
pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi
akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang
inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu
menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering
dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Suku Bunga
Suku bunga merupakan
faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar
investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun
maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal
tersebut maka ia akan melakukan investasi.
Pendapatan nasional per kapita untuk
tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan
Kabupaten atau Kota.
Pendapatan nasional per
kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau
pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan
oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin
menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
Kondisi sarana dan prasarana.
Prasarana dan sarana pendukung
tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas,
pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya
antara lain : jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan
prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan
internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah
tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas
akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya
adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern.
Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
Sumber :
No comments:
Post a Comment